Belajar dari Pohon Jagung

. Friday, August 19, 2005
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Seorang wartawan menemuramah seorang petani untuk mengetahui rahsia buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangi peraduan perlumbaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahsia khusus karena ia selalu membahagi-bahagikan bibit jagung terbaiknya kepada tetangga-tetangga di sekitar kebunnya.

"Mengapa anda membahagi-bahagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti peraduan ini juga setiap tahun?" tanya sang wartawan.

"Tahukah anda?," jawab petani itu.

"Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualiti jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula.


"Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih kejayaan. Harus menolong tetangganya berjaya juga. Mereka yang menginginkan hidup yang baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang telah ditempohi.

0 comments: